Rabu, 30 Maret 2011

KISAH ABU LAHAB, ABU JAHAL DAN MUSAILAMAH AL KADZAB



KISAH ABU LAHAB
Kisah Abu Lahab tercantum dalam Al Qur’an surat Al Lahab (surat ke 111) ayat satu sampai dengan ayat lima yang artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang maha Pemurah lagi Maha Penyayang
  1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa
  2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan
  3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak
  4. Dan ( begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar
  5. Yang di lehernya ada tali dari sabut
Dalam surat Al-Lahab ini menceritakan Bahwa Abu Lahab dan isterinya menentang Rasulullah SAW. Keduanya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab tak berguna untuk keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya.
Abu Lahab adalah keturunan dari suku Quraisy yang memusuhi, menentang dan menghalang-halangi perjuanagn dakwah Rasulullah SAW dalam menegakkan agama Islam di Makah. Abu Lahab selalu menghasud para pengikut Nabi Muahammad SAW
supaya tidak mengikuti ajaran Nabi. Ia berusaha sedemikian rupa dalam menghalang-halangi dakwah nabi, ia berupaya merendahkan agama Islam.
Pada suatu ketika Rasulullah SAW naik ke Bukit Shafa sambil berseru: “Mari berkumpul pada pagi hari ini!” Maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah SAW bersabda: “Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besuk pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku?”
Kaum Quraisy menjawab: “Pasti kami percaya.” Rasulullah SAW bersabda: “Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang.” Berkatalah Abu Lahab: Celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?”.
Istri Abu Lahab juga mengikuti jejak Abu Lahab yaitu menghalang-halangi Islam dengan menyebarkan duri-duri di tempat yang akan dilalui Rasulullah SAW. Abu Lahab dengan perlakuannya seperi itu amatlah rugi dan sangat celaka, amalnya sa-sia, usahanya untuk menghalang-halangi Islam percuma, harta, pangkat, kedudukan yang dibanggakan Abu Lahab tidak berarti apa-apa. Abu lahab kelak akan disiksa dengan api neraka yang sangat panas.

KISAH ABU JAHAL
Abu Jahal nama lengkapnya adalah Abu Jahal bin Hisyam. Orang Quraisy biasa memanggilnya Abul Hakam. Ia termasuk orang yang terpandang di kalangan kabilah Quraisy. Dia adalah orang kafir Quraisy yang selalu menghalang-halangi dan memusuhi Nabi Muhammad SAW. Ejekan dan hinaan sering sekali dilontarkan dari mulutnya, menganggap Nabi gila “Hai Muhammad, apalagi yang hendak kau katakan hari ini?” suara Abu jahal dengan nada mengejek. “Ada berita penting yang harus kusampaikan,”Jawab Nabi, tenang.
“Apa itu?”
“Semalam aku telah isra’ ke Baitul Maqdis,”
“Haa…ha…gila. Kaumku! Kemarilah kalian semua! Ada berita penting dari Muhammad!” Abu Jahal memanggil orang-orag kafir Quraisy sambil terbahak-bahak.
Dalam waktu singkat penduduk mengelilingi Nabi.
“Ada apa lagi ini?” Tanya orang-orang Quraisy kasak kusuk.
“Muhammad selalu membuat ulah yang aneh-aneh, “kata kaum kafir Quraisy.
Tidak lama kemudian Nabi Muhammad SAW bercerita tentang pertemuannya dengan para Nabi. Mereka bahkan melakukan shalat berjamaah.
“Kalau kau memang bertemu para Nabi, bagaimana penampilan mereka itu? tanya Abu Jahal dengan berlagak menyelidik.
“Nabi Isa bertubuh sedang, tidak jangkung dan tidak pendek, warna kulitnya kemerahan. Kalau Nabi Musa bertubuh kekar dan jangkung. Kulitnya agak kehitaman. Sedangkan Nabi Ibrahim lebih mirip diriku, “kata Rasullullah SAW.
“Ah cerita seperti itu bisa dikarang! Siapa yang bisa meyakinkan kebenaran omongannya?”orang-orang Quraisy tetap tidak puas. Mereka lupa bahwa sejak kecil sampai dewasa (berusia 40 tahun) Rasulullah tidak sekalipun pernah berbohong.
“Bagaimana kami bisa percaya pada kata-katamu? Perjalanan yang begitu jauh engkau tempuh dalam waktu semalam saja?” Tanya seorang pemuka Quraisy.
Akhirnya Nabi bercerita lagi mengenai pertemuannya dengan beberapa kafilah yang sedang menuju Makah. Mereka baru akan tiba sore itu. Nabi menggambarkan ciri-ciri kafilah tadi dengan menjelaskan warna unta yang paling depan beserta bawaannya dan Nabi memberikan petunjuk arah pada kafilah yang tersesat.
Orang-orang kafir Quraisy segera pergi dan mencari kafilah yang diceritakan Nabi tadi ternyata keterangan Nabi benar. Meskipun demikian, kaum kafir yang sesat itu masih tidak mempercayai mukjizat yang diterima Rasulullah. Mereka tetap tidak mau beriman.

Abu Jahal Ingin membunuh Rasulullah SAW
Para petinggi Quraisy ingin berunding dengan Rasulullah SAW. Tatkala Rasulullah SAW berlalu, Abu Jahal dengan sombongnya berkata kepada kaum Quraisy, Wahai kaum Quraisy! Sesungguhnya Muhammad sebagaimana yang telah kalian saksikan, hanya ingin mencela agama nenek moyang kita, menuduh kita menyimpang dari kebenaran serta mencaci tuhan-tuhan kita. Sungguh aku berjanjiatas nama Allah untuk duduk di dekatnya dengan membawa batu besar yang mampu aku angkat dan aku hempaskan ke atas kepalanya saat dia sedang sujud dalam shalatnya. Maka setelah itu, kalian hanya memiliki dua pilihan; menyerahkanku atau melindungiku. Dan setelah itu, Silakan Bani ‘Abdi Manaf berbuat apa saja yang mereka mau.”
Mereka menjawab, Demi Allah, “Demi Allah! Sekali-kali Kami tidak akan menyerahkanmu. Lakukan apa yang engkau inginkan.”
Pagi harinya, Abu Jahal benar-benar mengambil batu besar sebagamana yang ia katakan, kemudian duduk sambil menunggu Rasulullah SAW, tak berapa lama, Rasulullah dating sebagaimana biasa. Lalu beliau melakukan shalat sedangkan kaum Quraisy juga sudah datang dan duduk ditempat mereka berkumpul sambil menunggu yang akan dilakukan oleh Abu Jahal. Rasul saat sujud, Abu jahal mengangkat batu besar kemudian berjalan menuju kearah nabi hingga jaraknya dekat. Akan tetapi anehnya ia berbalik mundur, wajahnya pucat pasi ketakutan. Tangannya sudah tidak bisa menahan beratnya batu hingga dia melemparkannya. Menyaksikan hal seperti itu, para pemuka Quraisy bergegas menyongsong dan bertanya”Ada apa denganmu, wahai Abu Jahal.”
“Aku telah berdiri menuju kearahnya untuk melakukan yang telah ku katakan semalam, namun ketika aku mendekatinya seakan ada onta jantan yang menghalangiku. Aku belum pernah melihat onta jantan yang lebih menakutkan darinya, baik rupanya, lehernya ataupun taringnya. Binatang itu ingin memangsaku”, Kata Abu Jahal.
Walaupun demikian Abu Jahal tidak ada sadarnya pada saat parlemen “Darun Nadwah” mengadakan sidang istimewa, Abu Jahal mewakili kabilah Bani Makhzum.
Sidang parlemen ini menyepakati terhadap keputusan keji untuk membunuh Nabi Muhammad SAW . Usulan keji itu berasal dari penjahat kelas kakap Makah yaitu bernama Abu Jahal dengan usulan bahwa setiap kabilah harus memilih seorang pemuda yang gagah dan bernasab baik sebagai perantara, kemudian masing-masing diberikannya pedang yang tajam, lalu mereka arahkan untuk menebas secara serentak seakan tebasan satu orang untuk kemudian membunuhnya. Dengan begitu akan terbebas dari ancamannya. Berarti darahnya telah ditumpahkan oleh semua kabilah.
Tatkala keputusan keji itu akan dilaksanakan turunlah Malaikat Jibril untuk memberitahukan perihal persekongkolan Kaum Quraisy. Atas izin Allah SWT Nabi Muhammad SAW berhijrah meninggalkan Makah.
Abu Jahal dengan penuh keangkuhan dan kesombongan yakin betul akan berhasil membunuh Nabi seraya berkata pada rekannya Jika kalian tidak melakukannya , maka dia akan menyembelih kalian. Sekalipun persiapan yang dilakukan orang Quraisy untuk melaksanakan rencana keji sedemikian rapinya namun mereka mengalami kegagalan.
Abu Jahal gagal menangkap nabi lantas melabrak menyatroni Rumah Abu Bakar dan keluarlah Asma binti Abu Bakar. Abu Jahal yang terkenal dengan perangainya yang buruk menampar pipi Ama dengan sebuah tamparan yang menyebabkan anting-antingnya jatuh.
Singkat cerita dengan sisa-sisa kecongkakan dan keangkuhannya dia berusaha untuk tegar dan semangat. Abu Jahal yang suka mencaci maki Rasulullah SAW itu diserang oleh dua pemuda secara serentak pada saat perang Badar dengan pedangnya hingga dapat membunuhnya. Dua pemuda tersebut bernama Muadz bin Amr Al-Jamuh dan Mu’awwid bin Afra.

KISAH MUSAILAMAH AL KADZAB
Musailamah Al Kadzb adalah seorang nabi palsu. Ia mendakwahkan dirinya jadi nabi. Ia berusaha untuk menandingi Al Qur’an, padahal mustahil bagi manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan Al Qur’an yang dapat menandinginya. Keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya tidak ada tara bandingannya. Al Qur’an adalah mukjizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Di dalam Al Qur’an sendiri memang terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang dan mengatakan: kendatipun berkumpul jin dan manusia untuk membuat yang serupa dengan Al Qur’an, mereka tidak akan dapat membuatnya, sebagaimana Firman Allah SWT
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mengatakan yang serupa Al Qur’an ini, niscaya tidak mereka akan dapat membuatnya, biarpun sebagian mereka membantu sebagian (yang lain).” (QS Al Isra’ ayat 88).
Musailamah Al Kadzab nabi palsu itu membuat gubahan untuk menandingi Al Qur’an. Kata-kata Musailamah Al Kadzab yang dianggapnya dapat menandingi sebagian ayat-ayat Al Qur’an contohnya adalah:
Artinya: Hai katak (kodok) anak dari dua katak, berkuaklah sesukamu,bahagian atas engau di air dan bahagian bawah engkau di tanah.
Seorang sasterawan Arab yang ternama yaitu Al Jahiz memberikan penilaian gubahan Musailamah Al Kadzab ini dalam bukunya yang bernama “ Al Hayawan “ sebagai berikut: Saya tidak mngerti apakah gerangan yang menggerakkan jiwa Musailamah menyebut katak (kodok) dan sebagainya itu, Alangkah kotornya gubahan yang dikatakannya sebagai ayat Al Qur’an itu kepadanya sebagai wahyu.”
Musailamah Al Kadzab menemui kegagalan dalam menandingi Al Qur’an. Ia bahkan mendapat cemoohan dan hinaan dari masyarakat.
Musailamah Al Kadzab yang mengaku sebagai nabi ini akhirnya ditumpas maka terjadilah pertempuran Yamamah pada tahun 12 Hijriyah, yaitu pertempuran antara pasukan Islam yang dipimpin oleh Kalid abi Walid melawan pasukan Musailamah Al Kadzab. Dengan pertempuran ini pasukan Islam dapat menumpas pasukan Musailamah Al Kadzab. Akhirnya Musailamah Al Kadzab berhasil dibunuh oleh Wahsyi.

DIBAWAH INI ADALAH PERILAKU YANG TIDAK TERPUJI
(JANGAN DITIRU YA)

Abu Lahab dan Abu Jahal pendengki
Abu Lahab dan Abu jahal adalah seorang yang mempunyai perilaku buruk yaitu berupa sifat dengki. Dengki atau iri hati adalah sifat dan sikap tidak senang dengan kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu dari orang lain yang memilikinya.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka dengki adalah menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.
Dengki seperti yang telah dilakukan oleh Abu Lahab dan Abu Jahal adalah sangat terlarang dalam agama Islam, karena dengki itu akan mengakibatkan malapetaka dan kehancuran bagi yang dengki itu sendiri maupun kepada orang lain.
Orang yang dengki seperti Abu Lahab dan Abu Jahal ini akan selalu membuat rencana yang tidak baik terhadap orang yang didengkinya, perasaannya akan selalu resah dan gelisah yang mendalam karena keberhasilan orang lain, sehingga ia berusaha sekuat tenaga, daya dan upaya untuk merebutnya.
Perilaku dengki Abu Lahab dan Abu Jahal dalam sejarah yaitu seperti menghasud, memfitnah, menghalang-halangi perjuangan, menolak dan menyanggah kebenaran, menghina, merendahkan, membanggakan harta, pangkat dan ketenaran, menjerumuskan, memusuhi, menjebak dan bahkan ingin membunuhnya.
Sifat dengki, bukanlah sifatnya orang yang beriman, tetapi sifat ini adalah sifat Iblis. Orang yang dengki akan mendapat dosa yang besar dari Allah SWT. Islam mengajarkan untuk saling tolong-menolong. Kita harus menjaga persaudaraan, saling membantu dan saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan menetapi kesabaran.
Firman Allah SWT
Artinya:…Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Q.S Al Maidah (5): 2)
Artinya: …Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran Q.S Al Ashr (103):3)
Oleh karena itu kita harus bisa menghindari perilaku dengki seperti yang telah dilakukan oleh Abu Lahab dan Abu Jahal karena kedua orang tersebut adalah orang yang paling jahat dan jelek sekali moralnya, seakan-akan tidak ada lagi kebaikannya, hatinya tidak terbuka sedikitpun untuk menerima kebenaran. Makanya kita sebagai muslim jangan sampai mengikuti perilakunya. Kita harus berdaya upaya untuk menghindari perilaku dengki agar dapat selamat di dunia dan di akherat kelak.

Musailamah Al Kadzab pembohong
Bohong adalah tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Musailamah Al Kadzab adalah seorang yang berperilaku bohong. Ia mengaku sebagai Nabi, padahal setelah Nabi Muhammad SAW tidak ada lagi nabi. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang terakhir. Nabi Akhiruz zaman.
Musailamah Al Kadzab menunjukkan perilaku yang buruk, tidak mencerminkan perilaku yang terpuji, bahkan merupakan induk dari berbagai akhlak yang buruk. Berbuat bohong sangat merugikan diri sendiri dan orang banyak.
Perilaku bohong merupakan penyakit rokhani, ucapannya tidak akan dipercaya orang, sekalipun yang diucapkannya itu benar. Dalam hal bohong seperti yang dilakukan oleh Musailamah Al Kadzab banyak macam ragamnya diantaranya, mendustakan ayat-ayat Allah SWT dan Rasul-Nya, berbohong kepada orang lain, berbohong antara atasan dan bawahan, pemimpin dengan pemimpin, berbohong antar teman sendiri dll.
Berbohong merupakan akhlak yang tercela yang harus kita hindari sejauh mungkin, apalagi berbohong kepada Allah SWT dan Rasul-Nya akan berakibat yang fatal sebagaimana Firman Allah SWT
Artinya: “Dan pada hari Kiamat akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah SWT mukanya menjadi hitam. Bahkan dalam neraka jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri” (Q.S. Az Zumar ( 39 ): 60)
Berbohong selain termasuk sifat tercela yang pelakunya akan ditempatkan di neraka Jahannam, juga merupakan salah satu sifat dari munafik. Dalam hadits Bukhari Muslim disebutkan:
Artinya: “ Tanda-tanda orang Munafik ada tiga: apabila berbicara selalu bohong / dusta, apabila berjanji tidak ditepati/ menyelisihi, dan apabila dipercaya berhianat (H.R. Bukhari Muslim).
Perilaku seperti yang dilakukan Musailamah Al Kadzab si Nabi Palsu itu harus kita hindari. Perilaku yang harus kita pupuk adalah perilaku untuk memperbaiki iman kita, karena dengan iman yang baik akan membuahkan akhlak yang terpuji dan dari akhlak yang terpuji akan mewujudkan perbuatan yang terpuji, tegas, lugas dan tidak akan berbohong.
Orang yang selalu berkata jujur, benar, adil dan terbuka akan memperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akherat kelak. Oleh karena itu jauhilah sifat –sifat tercela seperti bohong ini dalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti takwa kita terhadap Allah SWT.
Orang yang jujur akan dipercaya orang lain, disukai teman, dicintai Allah SWT dan Rasul-Nya dan bisa hidup dengan tenang dan nyaman. Akan tetapi sebaliknya apabila sifat bohong kita lakukan akan membuat kita sendiri rugi. Kita akan dijauhi teman, dibenci Allah SWT dan rasul-Nya dan akan selalu merasakan resah, gundah, gelisah dalam hidup dan kehidupannya. 

Puasa adat jawa dalam Perspektif Islam

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Tujuan Allah menciptakan manusia adalah tidak lain untuk beribadah. Allah menugaskan para rasul untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia bahkan golongan jin. Di dalam wahyu-Nya tersebut terdapat perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk berbagai bentuk ibadah. Dalam islam ibadah puasa merupakan rukun islam yang ke-empat. Puasa merupakan perintah Allah kepada umat islam dan merupakan salah satu dari berbagai bentuk ibadah kepada-Nya.
Puasa bukan hanya ada dalam islam, di luar islam pun ada ibadah puasa yang merupakan suatu amalan yang diperintahkan kepada penganutnya.
Puasa dalam islam tentunya berbeda dengan puasa di luar islam. Puasa di luar islam terkadang berkesan penuh resiko bagi yang melakukannya.
Puasa atau shaum adalah menahan diri dari segala yang membatalkan dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Hal yang membatalkan puasa adalah makan minum, bersetubuh, dan sebagainya.
Ibadah puasa mengandung hikmah sebagai berikut :
1. Sebagai rasa syukur
2. Sebagai latihan kepercayaan
3. Sebagai latihan belas kasih kepada faqir miskin
4. Sebagai upaya kesehatan


Jenis-jenis puasa islam
Menurut kitab fiqih karya sulaiman Rasjid, puasa dalam islam yaitu puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, puasa haram.
1. Puasa wajib
 adalah puasa yang diwajibkan mengerjakannya. Misalnya, puasa ramadhan, puasa kaffarat, puasa nadzar.
2. Puasa sunnah
adalah puasa yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Misalnya, puasa senin kamis, puasa asy-syura, dan sebagainya.
3. Puasa makruh
adalah puasa yang dianjurkan untuk tidak mengerjakannya. Misalnya, puasa yang dilakukan pada ibu hamil, puasanya orang sakit.
4. Puasa haram
adalah puasa yang diwajibkan untuk meninggalkannya/tidak mengerjakannya. Misalnya, puasa pada hari raya, puasa hari tasyrik, puasa hari jumat, puasa terus menerus tanpa berbuka.




   Beberapa puasa adat jawa
Sering terdengar bahwa masyarakat di Indonesia melakukan puasa-puasa tertentu, terutama di dalam masyarakat jawa. Puasa yang dimaksud tadi tidak dijelaskan dalam kitab fiqih sehingga menimbulkan kontroversi apakah termasuk puasa islam atau di luar islam. Bahkan, ada sebagian umat islam yang menyatakan secara tegas bahwa puasa tersebut produk di luar islam. Tetapi ironisnya yang mengerjakan puasa tersebut juga adalah orang islam.
Puasa-puasa  adat tersebut diantaranya:
1. Puasa hari lahir
adalah puasa yang dilakukan pada hari kelahiran seseorang. Puasanya yaitu sebagaimana puasa pada umumnya menahan dari yang membatalkan semenjak terbit fajar hingga terbenam matahari.
2. Puasa ngasrep
adalah puasa yang dilakukan dikarenakan mempunyai suatu hajat. Yang menjadi ciri puasa ini yaitu ketika berbuka puasa dengan memakan makanan yang tidak ada rasa manis, asem, asin, pedas.
3. Puasa mutih
adalah puasa yang dilakukan karena mempunyai suatu hajat asmara . Yang menjadi ciri puasa ini yaitu ketika berbuka puasa dengan memakan makanan yang serba putih dan tanpa rasa.
4. Puasa nggantung
adalah puasa yang dilakukan karena mempunyai suatu hajat keduniawian. Yang menjadi ciri puasa ini yaitu ketika berbuka puasa dengan memakan makanan yang serba menggantung. Misalnya; pisang, apel, jeruk, padi, dan sebagainya.
5. Puasa mendem
adalah puasa yang dilakukan karena mempunyai suatu hajat keilmuan. Yang menjadi ciri puasa ini yaitu ketika berbuka puasa dengan memakan makanan yang serba terpendam. Misalnya; ubi, singkong, kacang tanah, dan sebagainya.
6. Puasa penuh resiko
adalah puasa yang dilakukan karena mempunyai suatu hajat. Misalnya; puasa patigeni (puasa elama tiga hari dan malam hari terakhir tidak memejamkan mata), puasa ngebleng (puasa sambil mengubur badan ke dalam tanah), puasa sambil berendam di sungai selama beberapa hari, dan sebagainya.


Puasa adat jawa menurut islam
Islam adalah agama yang universal, artinya agama islam dapat dianut oleh semua manusia tanpa mengenal warna kulit, ras, suku bangsa. Oleh karena para penganut islam terdiri dari suku yang berbeda sehingga dalam penetapan hokum-hukum (istinbat fiqh) pun tentunya disesuaikan dengan adat daerah tersebut. Dalam syariat islam terkandung suatu tujuan (maqashid al-Syar’i) yang merupakan hal yang paling urgen di dalam menetapkan suatu hokum. Maqashi al-syar’I adalah kemaslahatan manusia, jasmani rohani, masyarakat, Negara dan agama. Mengenai puasa adapt jawa yang telah dikemukakan di atas, umat islam di Indonesia berbeda-beda pandangan. Ada yang mengatakan boleh dilakukan namnun ada juga yang melarang dengan tegas. Larangan tersebut dikarenakan suatualasan ahwa puasa tersebut tidak ada dalam jenis puasa islam sesuai yang termaktub di buku-buku fiqh. Jadi, puasa adat jawa masih dalam kontroversi bagi muslim di Indonesia.
Namun, perlu kita ketahui bahwa jenis puasa yang dipaparkan dalam buku fiqh tersebut hanya sebatas pada puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh dan puasa haram. Adakah puasa mubah ? Mengapa tidak dipaparkan puasa yang hukumnya mubah ? Oleh karena, hukum dalam islam itu ada lima ; wajib, sunnah, makruh, haram dan mubah.
Dengan demikian, menurut islam puasa adat jawa tersebut dapat digolongkan ke dalam puasa mubah yaitu puasa hari lahir, puasa ngasrep, puasa mutih, puasa nggantung, puasa mendem. Puasa-puasa tersebut boleh dilakukan umat islam dikarenakan memang sesuai dengan tujuan syariat (maqashid al-syar’i). Puasa tersebut tentunya tidak menyebakan kemudharatan baik jasmani maupun rohani.
Sedangkan puasa adat jawa (puasa penuh resiko), menurut islam dapat digolongkan ke dalam puasa haram dikarenakan bertentangan dengan tujuan syariat, yaitu tercapainya kemaslahatan.


Kesimpulan
Puasa adat jawa dapat digolongkan menjadi dua; pertama, puasa mubah adalah puasa yang sesuai dengan maqashid al-syar’i. Misalnya; puasa ngasrep, puasa hari lahir, puasa mutih, puasa nggantung, puasa mendem dan sebagainya. Kedua, puasa haram adalah puasa yang bertentangan dengan tujuan syariat (maqashia al-syar’i). Puasa jenis ini adalah puasa penuh beresiko tinggi.

Senin, 28 Maret 2011

Hukum Shalawat atas Nabi saw



Hukum membaca shalawat atas nabi menurut para ulama ada sepuluh pendapat, yaitu :
  1. Ibnu Jarir ath Thobari berpendapat bahwa shalawat adalah mustahabbat (sunnah) dan beliau menganggap bahwa hal ini adalah ijma para ulama.
  2.  Ibnu al Qishor dan ulama lainnya berpendapat sebaliknya bahwa ijma’ ulama mewajibkan secara umum tanpa pembatasan, akan tetapi minimal diperbolehkan adalah satu kali.
  3. Abu Bakar ar Rozi dari kalangan ulama madzhab Hanafi, ibnu Hazm dan yang lainnya berpendapat diwajibkan disetiap shalat atau yang lainnya sebagaimana kalimat tauhid. Al Qurthubi, seorang mufassir, berpendapat bahwa tidak ada perselisihan akan wajibnya sekali seumur hidup dan ia juga diwajibkan disetiap sunah muakkadah, pendapat ini telah diungkapkan sebelumnya oleh Ibnu Athiyah.
  4. Imam Syafi’i dan para pengikutnya berpendapat bahwa shalawat diwajibkan saat duduk diakhir shalat antara bacaan tasyahud dan salam.
  5. Pendapat Syafi’i dan Ishaq bin Rohwaih adalah diwajibkannya pada saat tasyahud.
  6. Abu Ja’far al Baqir berpendapat bahwa shalawat diwajibkan didalam sholat tanpa ada pengkhususan.
  7. Abu Bakar bin Bukair dari kalangan madhzab Maliki berpendapat wajib memperbanyaknya tanpa ada pembatasan dengan jumlah tertentu.
  8. At Thohawi dan para ulama dari madzhab Hanafi, al Halimi dan sekelompok ulama madzhab Syafi’i berpendapat bahwa shalawat itu diwajibkan ketika disebutkan nama Nabi saw. Ibnul Arobi dari kalangan madzhab Maliki berpendapat bahwa ini adalah suatu kehati-hatian, demikian pula dikatakan az Zamakhsyari.
  9. Az Zamakhsyari berpendapat bahwa shalawat diwajibkan sekali disetiap majlis walaupun penyebutannya terjadi berulang-ulang.
  10. Beliau juga berpendapat bahwa shalawat wajib disetiap doa.(Fathul Bari juz XI hal 170 – 171)
Jadi tidak ada perselisihan dikalangan para ulama akan disyariatkannya membaca shalawat atas Nabi saw, firman Allah swt,”Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)
Shalawat dari Allah adalah rahmat, sedang dari para malaikat adalah istighfar dan dari orang-orang beriman adalah doa. Jadi kaum mukminin diminta untuk mendoakan Nabi saw agar senantiasa bertambah keagungan dan kemuliannya saw.
Banyak pahala yang Allah sediakan bagi orang-orang yang senantiasa bershalawat atas Nabi saw sebagaimana sabdanya saw,”Siapa yang bershalawat atasku satu kali shalawat maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim). “Manusia yang paling utama pada hari kiamat adalah oang yang paling banyak bershalawat.” (HR. Tirmidzi). “Orang yang bakhil adalah orang yang disebutkan namaku dihadapannya namun dia tidak bershalawat atasku.” (HR. Tirmidzi, dia mengatakan,’Hasan Shohih’)
Shalawat Badar
Shalawat Badar yang sangat masyhur dikalangan kaum muslimin di Indonesia bahkan hingga negeri-negeri tetangga berisi tentang tawassul dengan nama Allah swt, Nabi dan para mujahidin ahli badar.
Untuk mengingatkan kita tentang shalawat ini, berikut penggalan beberapa baitnya :
Sholatullaoh Salaamulloh ‘ala Thoha Rosulillah
Sholatullaoh Salaamulloh ‘ala Yaasiin Habiibillah
Tawassalnaa bi bismillah wabil Haadi Rosulillah
Wa kulli mujahidin lillah bi ahlil badri yaa Allah.
Artinya :
Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Thaha utusan Allah
Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin utusan Allah
Kami berwasilah dengan berkah ‘bismillah’. Dan dengan Nabi yang memberikan petunjuk lagi utusan Allah
Dan juga seluruh mujahidin di jalan Allah dan juga dengan para sehabat ahli badar yaa Allah.
Tawassul adalah mengambil sesuatu untuk dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah swt.
Firman Allah swt,”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah : 35)
Didalam Shalawat Badar paling tidak mencakup tiga macam tawassul :
  1. Tawassul dengan Nama dan Sifat Allah.
    Para ulama bersepakat boleh bertawassul dengan Nama dan Sifat Allah swt sebagaimana sebuah doa saat meruqyah orang sakit,”Ya Robb kami yang ada di langit, sungguh suci nama-Mu, urusan-Mu di langit dan bumi. Sebagaimana rahmat-Mu di langit jadikanlah rahmat di bumi. Ampunilah kami atas penyakit dan kesalahan kami. Engkau Robb orang-orang yang baik. Turunkanlah satu rahmat dari rahmat-rahmat-Mu. Kesembuhan dari kesembuhan-Mu dari penyakit ini, maka orang itu pun sembuh.” (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu Daud dan yang lainnya).
    Didalam hadits ini terdapat tawassul kepada Allah azza wa jalla dengan memuji-Nya melalui Rububiyah dan Ilahiyah-Nya serta pensucian nama dan keagungan-Nya diatas makhluk-Nya juga perkara-Nya baik yang syar’i maupun qodari. (Syarhul Aqidah al Wasithiyah juz I hal 226, Maktabah Syamilah)
  2. Tawassul dengan Nabi saw dan orang-orang sholeh termasuk para mujahidin ahli Badar.
    Syrikh DR. Yusuf al Qaradhawi tentang permasalahan tawassul mengatakan bahwa permasalahan tawassul dengan Rasul saw, para nabi malaikat dan orang-orang sholeh dari hamba-hamba Allah adalah perkara-perkara yang diperselisihkan para ulama. Perselisihan terjadi dalam teknis berdoa dan hal ini tidaklah masuk didalam permasalahan aqidah.
Dan barangsiapa yang membaca buku-buku dari berbagai madzhab baik Hanafi, Maliki, Syafi’i bahkan Hambali maka ia akan mendapatkan dengan jelas bahwa banyak dari ulama yang membolehkan tawassul dengan Rasul saw, orang-orang shaleh dari hamba-hamba Allah. Diantara mereka ada yang memakruhkan dan ada juga yang melarangnya.
Dan setiap kelompok dari mereka memiliki berbagai dalil atau syubuhatnya—minimal—dalam mendukung pendapat mereka. Dan orang-orang yang tidak sependapat kemudian melakukan penentangan terhadap mereka sebagaimana umumnya terjadi di berbagai permasalahan khilafiyah.

Terdapat satu dalil yang kuat bagi mereka yang mengatakan tawassul, yaitu hadits Utsman bin Hunaif yang telah dishohihkan oleh Syeikh al Albani, hadits ini mengingkari tawassul.
Bunyi hadits tersebut adalah diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya dengan sanad yang shohih dari Utsman bin Hunaif bahwasanya telah datang seorang laki-laki buta kepada Nabi saw dan berkata,”Berdoalah kepada Allah agar Dia menyembuhkanku.’ Beliau saw bersabda,’Jika engkau mau, maka aku akan berdoa untukmu dan jika engkau mau aku akhirkan doa itu maka itu baik untukmu—didalam sebuah riwayat disebutkan : dan jika kamu bersabar maka itu baik untukmu—orang itu berkata, ’Berdoalah kepada-Nya. Rasul pun menyuruhnya berwudhu maka dia pun memperbaiki wudhunya, melaksanakan sholat dua raka’at dan berdoa dengan doa ini,’Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, aku menghadapkan kepada-Mu dengan (perantara) Nabi-Mu Muhammad Nabi yang penyanyang, Wahai Muhammad sesungguhnya aku telah menghadapkan wajahku dengan (perantara) engkau kepada Tuhan-ku terhadap kebutuhanku maka penuhilah kebutuhanku, Ya Allah terimalah syafa’atnya untukku. Dia berkata,’orang itu pun melakukannya.’ Kemudian dia pun sembuh.”
Dikarenakan tema tawassul ini adalah permasalahan fiqih bukan aqidah maka aku (Yusuf al Qaradhawi) akan berbicara tentangnya dari buku-buku fiqih dari berbagai madzhab fiqih terhadap perbedaan hukum-hukumnya lalu masuk ke lingkup eksiklopedi fiqih dikarenakan hal ini juga masuk didalam peramasalahan-permasalahan furu’ amaliyah yang merupakan lingkup riset fiqih.
Banyak pula orang-orang yang tidak terikat dengan madzhabnya dengan mengatakan bahwa tawassul diperbolehkan, diantara mereka Imam asy Syaukani—seorang ulama salaf—didalam kitabnya “Tuhfatudz Zakirin” syarh “al Hishnul Hashin” . Ada juga selainnya dari kalangan para ulama terdahulu dan belakangan, diantaranya ada yang membolehkan tawassul dengan Nabi saja dan tidak memperbolehkan tawassul dengan selainnya dari para Nabi, orang-orang shaleh sebagaimana pendapat Imam Izzuddin bin Abdussalam.
Aku sendiri (Yusuf al Qaradhawi) cenderung kepada pendapat yang mendukung tidak diperbolehkannya tawassul dengan diri Nabi saw dan orang-orang shaleh. Aku membangun pendapatku diatas pendapat Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang hal ini didalam beberapa perkara berikut :
  1. Bahwa dalil-dalil yang melarang—yaitu melarang tawassul dengan diri Nabi dan diri orang-orang shaleh—lebih kuat dalam timbangan ilmiyah. Khususnya bahwa pintu Allah swt terbuka bagi setiap makhluk-Nya, tidak ada penghalang dan penjaganya sebagaimana pintu para raja dan penguasa bahkan Allah membukakan pintu-pintu rahmat-Nya bagi orang-orang yang berbuat maksiat dan menisbahkan mereka kepada dzat-Nya, firman-Nya swt,”Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)
  2. Bahwasanya pembolehan tawassul membuka jalan untuk berdoa kepada selain Allah swt dan meminta pertolongan kepadanya. Banyak orang telah mencampur-adukan antara dua perkara itu, maka menutup jalan bagi orang-orang awam lebih diutamakan.
  3. Bahwasanya manhaj yang aku ambil dan pakai didalam pengajaran, da’wah dan fatwa yaitu apabila kita bisa menyembah Allah swt dengan perkara yang disepakati atasnya maka tidak ada celah untuk kita masuk kedalam perkara-perkara yang diperselisihkan. Berdasarkan hal ini maka aku tidak mendahulukan beribadah dengan shalat tasbih dikarenakan adanya shalat-shalat lainnya yang disepakati atasnya yang mutawatir dari Rasulullah saw tentang beribadah dengannya.
Akan tetapi aku tidak mengatakan berdosa kepada orang yang mengerjakannya dan orang yang berijtihad dengan membolehkan tawassul atau membolehkan beribadah dengan shalat tasbih dan yang sejenisnya. Aku tidak mengingkari hal itu kecuali dari aspek arahan kepada yang paling kuat dan utama karena tidak ada pengingkaran didalam permasalahan-permasalahan khilafiyah sebagaimana telah diketahui. Dan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, walaupun beliau mengingkari tawassul dengan diri namun dia tidak keras dalam pengingkarannya hingga sampai mengkafirkan atau menyatakannya berdosa sebagaimana dilakukan sebagian orang yang menganggap mereka berafiliasi dengan madzhabnya. Beliau mengatakan didalam “Fatawanya” setelah menyebutkan perbedaan tentang masalah ini : “tidak seorang pun yang mengatakan,’Sesungguhnya siapa yang mengatakan dengan pendapat pertama telah kufu. Tidak ada dasar untuk mengkafirkannya.
Sesungguhnya permasalahan ini masih misteri, tidak ada dalil-dalil yang jelas dan nyata. Sesungguhnya kekufuran terjadi karena mengingkari perkara-perkara yang diketahui prinsip didalam agama atau hukum-hukum yang mutawatir dan disepakati atau yang seperti itu…
Bahkan orang yang mengkafirkan seperti dalam permasalahan ini berhak mendapatkan sangsi dan peringatan keras sepertihalnya orang-orang yang mendustakan agama, terlebih lagi Nabi saw mengatakan,”Apabila seseorang mengatakan kepada saudaranya,’Wahai kafir maka (kekufuran itu) kembali kepada salah seorang dari keduanya.” (Majmu’ Fatawa Syeikhul Islam 1/106) dan hadits riwayat Muttafaq Alaih dari Ibnu Umar ra.
Banyak orang yang mengatakan,”Sesungguhnya hadits diatas adalah dalil dibolehkannya tawassul didalam berdoa dengan kehormatan Nabi saw atau selainnya dari orang-orang shaleh karena didalam hadits itu Nabi saw mengajarkan orang buta itu untuk bertawassul dengannya didalam doanya yang kemudian dilakukan oleh orang buta itu sehingga kembalilah penglihatannya.
Adapun Syeikh al Albani mengatakan,”Adapun kami melihat bahwa hadits ini bukanlah dalil untuk mereka terhadap tawassul yang diperselisihkan didalamnya, yaitu tawassul dengan diri, akan tetapi tawassul orang buta ini hanya didalam doanya.” (www.islamonline.net)
Wallahu A’lam

MAKKHA FULL JUMA AZAN WITH FULL VIEW OF KABBA ( VIDEOBY N95 )

Minggu, 27 Maret 2011

Do'a Mohon diberi Kemudahan




Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." (QS. Al-Kahfi: 10).

Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca oleh para pejuang muda yang menegakkan agama Allah agar mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Karena doa tersebut adalah doa yang dibaca pemuda Ashh�b al-Kahfi, yakni sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk yang sempurna dari sisi-Nya. Doa ini dibaca oleh mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari fitnah-fitnah dan orang-orang zhalim. Dan Allah Swt. mengabulkan doa mereka Kisah Ashh�bu al-Kahfi dapat dibaca dalam Surah Al-Kahfi dari ayat 9-26.

Minggu, 13 Maret 2011

MENGELUH apakah WAJAR...???


1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali. 
2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. 
3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan. 
 4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya. 
5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup. 
6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat. 
7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul. 
8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan. 
9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan. 
10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
 11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.
Rasulullah s.a.w bersabda,:
" Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
" Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)

Doa Dalam Keadaan Tertentu



Banyaklah  Berdoa Semuga Allah Menerima Doa-Doa Kamu                                 


1.Do'a Menolak Bencana
Laa ilaaha illalaahul kariimul 'azhiimu. Subhaanahu tabaarakalaahu rabbul 'arsyil 'azhiimi. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiina. Allaahumma rabbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa 'adzaaban naari.
Artinya : Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Maha Suci Dia, Maha Berkat Allah Tuhannya 'arasy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. (HR. Nasa'i)
Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka. (HR. Bukhari dan Muslim)


2.Do'a Kesembuhan / Kesihatan Diri
Allahumma 'aafinii fii badanii. Allaahuma 'aafinii fi sam'ii. Allaahumma 'aafinii fii basharii. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqri. Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qabri laa illaaha illaa anta.
Artinya : Ya Allah, sembuhkanlah badanku. Ya Allah, sembuhkanlah pendengaranku. Ya Allah sembuhkanlah penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan selain-Mu. (HR. Abu Daud)


3.Do'a Dilindungi Dari Rupa-rupa Penyakit
Allahumma innii a'uudzubka minal barashi wal junuuni wal judzaani wa sayyi'il aswqaami
Artinya : Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari penyakit celup, penyakit gila, penyakit kusta dan penyakit-penyakit buruk lainnya.


4.Do'a Menjenguk Orang Sakit/Kecelakaan
Allahumma rabban naasi adzhibil ba'sa asyfi antasy syaafii laa syifaa'a illaa syifaa'uka syifaa'an laa yughaadiru saqaman. Imsahil ba'sa rabban naasi biyadikasy syifaa'u, laa aasyifa lahu illaa anta, as'alullaahal 'azhiima, rabbal ' arsyil 'azhiimi an-yasfiyaka.
Artinya : Ya Allah Tuhan segala manusia, jauhkanlah kesukaran/penyakit itu dan sembuhkanlah ia, Engkaulah yang menyembuhkan,tak ada obat selain obat-Mu, obat yang tidak meninggalkan sakit lagi. Hilangkan lah penyakit itu, wahai Tuhan pengurus manusia. Hanya padamulah obat itu. Tak ada yang dapat menghilangkan penyakit selain Engkau, aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhannya 'arasy yang agung, semoga Dia menyembuhkan anda. (HR. Bukhari dan Muslim)


5.Do'a Mengobati Orang Sakit
Bismillahirrahmaanirrahiimi. A'uudzu bi'izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhadziru
Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang kuperoleh dan yang kutakuti. (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmi-dzi dan Nasai).


6.Do'a Menghadapi Musibah
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uuna. Allaahumma ajirnii fii mushiibatii wakhluf lii khairan minhaa.
Artinya : Sesungguhnya kami memiliki Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya. Ya Allah berilah kami pahala dalam misibahku in dan berilah pengganti yang lebih baik. (HR. Muslim)
7.Do'a Membimbing Orang Sekarat
Astaghfirullaahal 'azhiimaa ...... Laa Ilaaha Illallaahu muhammadun rasuulullaahi ....
Artinya : Aku mohon ampun pada Allah Yang Maha Agung Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. (dibaca terus-menerus istighfar dan syahadat tersebut pada telinga orang yang hampir wafat itu). (Tertunjuk dalam HR. Muslim, Abu Daud dan Hakim).


8.Do'a Di Sisi Orang Yang Telah Wafat
Allaahummaghfirlii wa lahu wa'aqibnii minhu 'uqbaa hasanatan.
Artinya : Ya Allah, ampunilah aku dan orang ini dan berilah aku ganti yang baik daripadanya. (HR. Muslim)


9.Do'a Masuk Pekuburan Muslim
Assalamu 'alaykum ahlad diyaari minal my'miniina wa innaa insyaa'allaahu bikum laahiquuna. As'alullaaha lanaa wa lakumul 'aafiyata.
Artinya : Salam sejahtera bagimu wahai penghuni kampung orang-orang mu'min. Kami in insya Allah akan bertemu dengan anda sekalian. Kumohonkan pada Allah kesejahteraan bagi kami dan bagi anda sekalian. (HR. Muslim)


10. Do'a Terhindar dari Kesulitan dan Penderitaan
Biismillaahi 'alaa nafsii wa maalii wa diinii, allaahumma radhinii biqadhaa'ika wa baarik lii fiimaa quddiralii hatta laauhibbaa\ ta'jiila maa akhkharta wa ta'khiira maa 'ajjalta
Artinya : Dengan nama Allah atas diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, berilah aku rasa ridha terhadap putusku. Ya Allah, berilah aku rasa ridha terhadap putusan-Mu dan berkatilah segala apa yang Engkau berikan ubun-ubunku dalam tangan-Mu, berlakulah atasku hukum keputusan-Mu dan adillah atasku segala taqdirmu. Aku mohon pada-Mu dengan segala nama yang jadi milik-Mu yang Engkau namakan dengannya diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluq-Mu, atau yang Kau simpan dalam perbendaharaan ghaib di sisi-Mu kiranya Engkau jadikan kitab al-Quran jadi kesuburan hatiku dan cahaya dadaku serta menjadi tempat melepaskan segala kesusahanku dan menghilangkan dukacitaku. (HR. Ahmad dan Ibnu Gibban)


11. Do'a Menghadapi Kesedihan, Kelemahan, Kemalasan, Takut, Kikir, Banyak Hutang Dan Penindasan
Allaahumma innii a'uudzu bika minal hammi wal hazani wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasali wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhli wa a'uudzu bika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaali.
Artinya : Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kemurungan dan kesusahan, aku berlindung pada-Mu dari kemalasan dan aku berlindung pada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung pada-Mu dari tekanan utang dan paksaan orang lain.


12. Do'a Ketenangan Jiwa
Rabhanaa afrigh 'alaynaa shabran wa tsabbit aqdaamanaa wahshurnaa 'alal qawmil kaafirina. Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaytana wa hablanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaabu. Allaahumma tsabbitnii an azilla wahdinii an adhilla. Allahumma kamaa hulta baynii wa bayna qalbii, fahul baynii wa baynasy syaythaani wa 'amalihi. Allaahumma innii as-aluka nafsan muthma 'innatan tu'minu biliqaa'ika wa tardhaa biqadhaa'ika wa taqna'u bi'athaa'ika
Artinya : Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran atas kami dan teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami terhadap golongan yang kafir.
Ya Tuhan kami, janganlah kau palingkan hati kami setelah Engkau tunjuki dan berilah kami dari hadhirat-Mu rahmat karena Engkau adalah Yang Maha Pemberi.
Ya Allah kokohkanlah aku dari kemungkinan terpelesetnya iman, dan berilah aku petunjuk dari kemungkinan sesat.
Ya Allah sebagaimana Engkau telah memberi penghalang antara aku dan hatiku, maka berilah penghalang antaraku dan antara syaitan serta perbuatannya.
Ya Allah aku mohonkan pada-Mu jiwa yang tenang tenteram, yang percaya pada pertemuan dengan-Mu dan ridha atas keputusan-Mu serta merasa cukup puas dengan pemberian-Mu.


13. Do'a Mohon Ketenangan Dalam Menghadapi Musibah
Allahummarzuqnii nafsan muthma'innatan tu'minu biliqaa'ika wa tardhaa biqadhaa'ika
Artinya ; Ya Allah, berilah kami hati yang tenang, yang beriman akan saat perjumpaan dengan-Mu dan ridiha menerima segala ketetapan-Mu


14. Do'a Ketika Menghadapi Kesulitan
Allahumma Laa shla illaa maa ja'altahu sahlan wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlan
Artinya : Ya Allah, tiada yang mudah selain yang kau mudahkan dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya jadi mudah. (HR. Ibnu Hibban)


15. Do'a Dimudahkan Segala Urusan
Allaahumma innii as-aluka tamaaman ni'mati fil asy-yaa'I kullihaa wasy syukra laka 'alayhaa hattaa tardhaa wa ba'dar ridhaa, wal khiyarata fii jamii'I maa yakuunu fiihil khiyaratu wa bijamii'I masyuuril umuuri kullihaa laa bima'suurihaa yaa kariimu.
Artinya : Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu kesempurnaan ni'mat pada segala perkara dan mensyukuri-Mu atasnya, sehingga Engkau ridha dan sesudah ridha itu lalu aku mohonkan pula kepada-Mu untuk memilih segala apa yang boleh dipilih dan dengan segala kemudahannya, bukan yang sulit lagi sukar dikerjakannya. Wahai Tuhan Yang Maha Mulia.


16. Do'a Mohon Husnul Khatimah
Allaahummaj'al khayra 'umrii aakhirahu wa khayra 'amalii khawaatiimahu wa khayra ayyaamii yawma lliqaa'ika
Artinya : Ya Allah, jadikanlah sebaik-baiknya umurku pada ujungnya dan sebaik-baiknya amalku adalah pada ujung akhirnya, dan sebaik-baiknya hariku adalah pada saat aku menemui-Mu. (Disebutkan oleh an-Nawawi)


17. Do'a Waktu Bersin dan Jawaban yang Mendengarnya
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiina. (segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam),
kemudian dijawab oleh orang yang mendengarnya :
Yarhamukallahu (Semoga Allah merahmati anda), lalu orang yang yang bersin itu menjawabnya pula dengan : Yahdiikumullaahu wa yushlihu baalaku (Semoga Allah memberi hidayat bagi anda dan membaguskan keadaan anda). (HR. Bukhari)


18. Do'a Diberi Kesenangan Hidup
Allahumma ashlih lii fii diiniil ladzii huwa 'ishmatu amrii wa ashlih lii dun-yaayal latii fiihaa ma'aasyi wa shlih lii aakhiratil latii fiihaa ma'aadii waj'alil hayaata ziyaadata lii fii kulli khayrin wajalil mawta raahatan lii min kulli syarrin.
Artinya : Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang jadi pangkal urusanku, baguskan pula duniaku yang jadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang padanya tempat kembaliku nanti, jadikanlah hidup tu menjadi bekal/tambahan bagiku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah mati itu pelepas segala keburukan bagiku. (HR. Muslimin)


19. Do'a Berlindung Dari Mahluk Jahat
A'uudzu bikalimaatillaahit taammati min syarri maa khalaqa
Artinya : Aku berlindung dengan menyebut kalimat-kalimat Allah Yang Maha sempurna dari segala kejahatan apa yang telah diciptakan-Nya.


20. Do'a Dapat Bersyukur, Bersabar dan Tidak Menonjolkan Jasa
Allahummaj'alnii syakuuran waj'alnii fii 'aynii shaghiiran wa fii a'yunin naasi kabiiran.
Artinya : Ya allah, jadikanlah aku orang yang berterima kasih pada-Mu, jadikanlah aku orang yang sabar, jadikanlah aku kecil dalam pandanganku tapi orang yang besar dalam pandangan orang lain.


21. Do'a Mengunjungi Pengantin Baru
Baarakallahu likulli waahidin minkumaa fii shaahibihii wa jama'a baynakumaa fi khayrin
Artinya : Semoga allah memberkati masing-masing kamu berdua (mempelai) terhadap temannya, dan semoga Allah mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majalah)
Baarakallahu laka wa baaraka 'alayka wa jama'a baynakumaa fi khayrin
Artinya : Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah, dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan. (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)


22. Do'a Ketika Melihat Bayi Baru Lahir
Innii u'iidzuka bikalimaatillaahit taammati min kulli syaythaanin wa haammatin wamin kulli 'aynin laammatin.
Artinya : Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah Yang Sempurna dari segala gangguan syaitan dan gangguan binatang serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya. (HR. Bukhari)


23. Do'a Mohon Putera yang Shalih
Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinna qurrata a'yunin waj'alnaa limuttaqiina imaaman.
Artinya : Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan anak-cucu kami yang menyenangkan kami dan jadikanlah kami sebagai ikutan bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Furqan, 74)


24. Do'a Mohon Dianugerahi Rizki yang Berkah
Allahummarzuqnii rizqan halaalan thayyiban wasta'milnii thayyiban. Allahummaj'al awsa'a rizqika 'alayya 'inda kibari sinnii wanqithaa'i umrii.Allaahummakfinii bihalaalika 'an haraamika wa aghninii bifadhlika 'am-man siwaaka.Allaahumma in nii as-aluka rizqan waasi'an naafi'an. Allaahumma innii as-alukan na'iimal muqiinal ladzii laa yahuulu wa laa yazuulu.
Artinya : Ya Allah, berilah padaku rezki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik.
Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezekiku itu paling luas ketika tuaku dan ketika lemahku.
Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezki-Mu yang halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang lainnya.
Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezki yang luas dan berguna.
Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu ni'mat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang.


25. Do'a Bagi Kedua Orangtua
Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhumma kamaa rabbayaanii shaghiiran.
Artinya : Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah dan ibuku serta kasihilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil.


26. Doa Qunut Nazilah
Doa Qunut Nazilah dibaca ketika kaum muslimin terkena bencana, ancaman, penganiayaan, penindasan musuh-musuh Allah dan musuh kaum Muslimin.
Seperti dikisahkan dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW pernah melakukan qunut selama satu bulan untuk mendoakan pembunuh-pembunuh para sahabatnya di Bir Al-Maunah.
Dari Abu Hurairah RA :
"Sesungguhnya bila ingin mendoakan seseorang, Nabi Muhammad SAW membacakan qunut sesudah ruku' (Hr. Bukhari dan Ahmad bin Hambal).

Doa Qunut Nazilah dibaca setiap sholat fardhu jahriyah (mahdzab Hanafi), sedangkan selain madzhab Hanafi, Doa Qunut Nazilah dibaca setiap kali sholat fardhu.
Mari kita bacakan doa ini untuk saudara-saudara kita kaum muslimin dimana saja berada, khususnya yang sedang terkena ancaman, penganiayaan, dan penindasan musuh-musuh Allah.
Inilah Doa Qunut Nazilah (Hadist diriwayatkan oleh Umar Bin Khatab) :
Alloohummaghfir lilmu'miniina wal mu'minaat
Wal muslimiina wal muslimaat
Wa allif baina quluubihim
Wa ashlih dzaata bainahum
Wanshur 'Alaa 'Aduwwika wa'aduwwihim

Allohummal'in kafarota ahlil kitaabil ladziina
Yukadzibuuna rusulaka wayuqottiluuna auliyaa aka
Alloohumma khollif baina kalimaatihim
Wazalzil Aqdaamahum
Wa anzilbihim ba'sakalladzii layuroddu 'anil
qaumil mujrimiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allohumma innaanasta'iinuka
Artinya:
"Ya Allah ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat,
Ya Allah jinakkan, satu padukan hati orang-orang muslimin, Perbaikilah keadaan mereka,
Tolonglah kaum muslimin utuk melawan musuh-musuh-Mu, dan musuh-musuh mereka

Ya Allah, laknatlah orang-orang kafir yang mendustakan para RasulMu dan membunuh para kekasih-Mu,
Ya Allah cerai-beraikan kesatuan kata mereka, Hancur leburkan kekuatan mereka,
Dan turunkanlah bencana-Mu yang tiada tertolak lagi untuk orang-orang yang penuh dengan dosa

Dengan menyebut nama-Mu ya Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang,
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon perlindungan kepadaMu"
      

Selasa, 08 Maret 2011

DAJJAL

Ad-Dajjāl (Arabالدّجّال) adalah seorang tokoh kafir yang jahat dalam Eskatologi Islam, ia akan muncul menjelang Kiamat. Dajjal pembawa fitnah di akhir zaman, menurut hadits Muhammad bersabda: “"Sejak Allah swt menciptakan Nabi Adam a.s. sampai ke hari kiamat nanti, tidak ada satu ujian pun yang lebih dahsyat daripada Dajjal"








Etimologi

Dajjal adalah kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan.
Istilah Meshiha Deghala berasal dari kata antichristos yang merupakan bahasa Yunani. Secara internasional, sosok ini dikenal dengan Dajjal, tanpa menambahkan tata bahasa Arab. Namun istilah Dajjal telah merujuk kepada apa yang dimaksud Ad-Dajjal dalam istilah bahasa Arab. dajjal





Biografi

Dajjal tidak disebut dalam Al-Quran, tetapi terdapat dalam hadis dan Sunah yang menguraikan sifat-sifat Dajjal. Berdasarkan kepercayaan yang telah umum dalam kalangan muslim, karakteristik ad-Dajjal adalah sebagai berikut:
  • Dajjal memiliki cacat fisik berupa mata kiri yang buta, dan mata kanan yang dapat melihat tetapi berwarna gelap (hitam). Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan.
  • Dajjal seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di zaman Jahiliyah).[2]
  • Dia akan menipu para umat muslim dengan mengajari mereka tentang surga, tapi ajaran tersebut adalah sebaliknya (Neraka).
  • Huruf Arab Kaf Faa Raa (kafir, bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh muslim yang bisa membaca maupun yang buta huruf.
  • Dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan.
  • Dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.
  • Dia akan coba meletakkan manusia pada tingkatan Tuhan.
  • Dia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya. Sesudah itu Allah akan menghidupkan apa yang ia bunuh tersebut, setelah itu ia tidak memiliki kekuatan ini lagi. Berdasarkan sumber lain tentang akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajjal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mengatakan bahwa Dajjal adalah Dajjal. Kemudian ia akan bertanya, "Apakah kamu percaya bahwa aku adalah Tuhan jika aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?" Lalu Dajjal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajjal adalah Tuhan.
  • Siapa saja yang menolak dan tidak percaya dengannya, mereka akan menderita kemarau dan kelaparan. Siapa saja yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
  • Sebagian besar ajaran Islam mempercayai bahwa ia muncul di Kota Isfahan
  • Dia tidak bisa memasuki Makkah atau Madinah karena dijaga para malaikat.
  • Imam Mahdi akan melawannya atas nama Islam.
  • Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa dekat pintu gerbang Lud yang merupakan wilayah Israel saat ini.

Dajjal membawa air dan api

Bedasarkan sebuah hadis yang menceritakan tentang Dajjal. Hadis tersebut menceritakan suatu hari pada musim kemarau, Dajjal akan bertanya, "Apakah kamu menginginkan api atau air?" Jika menjawab air, itu bermakna api yang diberikannya, Jika jawabannya api, ia akan memberi air. Kamu akan diberikan air jika kamu mengakui Dajjal adalah Tuhan dan bila kamu murtad dari agama Allah. Apabila kamu lebih memilih api tetapi tetap berada di jalan Allah, maka kamu akan dibunuhnya.
Dajjal membawa api dan air; Rasulullah Muhammad SAW. bersabda: "Sesungguhnya Dajjal itu akan keluar dengan membawa air dan api, maka apa yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya itu adalah api yang membakar. Sedang apa yang dilihat oleh manusia sebagai api, maka itu sebenarnya adalah air yang dingin dan tawar. Maka barangsiapa yang menjumpainya, hendaklah menjatuhkan dirinya ke dalam apa yang dilihatnya sebagai api, kerana ia sesungguhnya adalah air tawar yang nyaman." [3]
Dajjal membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka; Dari Abu Hurairah berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."
Dajjal membawa sungai air dan sungai api; Dari Abu Hudzaifah berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya aku lebih tahu dari Dajjal itu sendiri tentang apa padanya. Dia mempunyai dua 2 sungai mengalir. Yang satu menurut pandangan mata adalah air yang putih bersih. Yang satu lagi menurut mata adalah api yang bergelojak. Sebab itu, kalau seorang mendapatinya hendaklah mendekati sungai yang kelihatan api. Hendaklah dipejamkan matanya, kemudian ditekurkan kepalanya, lalu diminumnya air sungai itu kerana itu adalah air sungai yang sejuk. Sesungguhnya Dajjal itu buta matanya sebelah ditutupi oleh daging yang tebal, tertulis antara dua 2 matanya (di keningnya) perkataan kafir yang dapat dibaca oleh setiap orang beriman pandai baca atau tidak.[4]


Perlindungan dari Dajjal

Nabi Muhammad mengingatkan para pengikutnya untuk membaca dan menghapal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal, dan kalau bisa berlindung di kota Madinah dan Mekkah, karena Dajjal tidak akan pernah bisa masuk kota tersebut yang dijaga oleh para malaikat. Rasulullah juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, "Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari bencana Dajjal." Dia juga menyatakan tidak ada musibah yang lebih hebat daripada bencana yang ditimbulkan Dajjal sejak penciptaan Nabi Adam hingga Hari Kebangkitan.

Template by:
Free Blog Templates